BERSOSIAL: BELAJAR SOSIO-EMOSIONAL, TOLERANSI, DAN CEGAH RADIKALISM

Pribadi yang belum mengenal dirinya dengan baik akan rentan menggantungkan identitas dirinya kepada sebuah kelompok. Sehingga, pola pikirannya pun akan sangat bergantung dengan apa yang digaungkan oleh anggota kelompok dan juga pemimpin kelompok. Seringkali ketidakmampuan individu dalam menghadapi perbedaan lebih dikarenakan mereka bergerak atas dasar pemikiran kelompok dan bukan pemikiran kritis dirinya sendiri. Jika kelompok tersebut memandang perbedaan sebagai hal yang mengganggu, maka dinamika bermasyarakat yang awalnya bersifat gotong royong dapat berubah menjadi us vs them. Salah satu contohnya adalah konflik beragama.

Sehat Jiwa sebagai usaha sosial yang berfokus pada pemberian edukasi holistik untuk peningkatan kesejahteraan psikologis didukung oleh Indika Foundation mengambil peran dalam membantu pemuda Indonesia agar bisa memiliki bekal untuk mengatasi konflik dan perbedaan dengan sehat dan menjadi agen untuk mencegah berkembangnya radikalisme dan intoleransi bagi lingkungannya. Untuk itu kami mengadakan Program Bersosial yang merupakan rangkaian pelatihan intensif untuk mengasah kemampuan interpersonal dan intrapersonal anak muda di Indonesia.

Pribadi yang belum mengenal dirinya dengan baik akan rentan menggantungkan identitas dirinya kepada sebuah kelompok. Sehingga, pola pikirannya pun akan sangat bergantung dengan apa yang digaungkan oleh anggota kelompok dan juga pemimpin kelompok. Seringkali ketidakmampuan individu dalam menghadapi perbedaan lebih dikarenakan mereka bergerak atas dasar pemikiran kelompok dan bukan pemikiran kritis dirinya sendiri. Jika kelompok tersebut memandang perbedaan sebagai hal yang mengganggu, maka dinamika bermasyarakat yang awalnya bersifat gotong royong dapat berubah menjadi us vs them. Salah satu contohnya adalah konflik beragama.

Sehat Jiwa sebagai usaha sosial yang berfokus pada pemberian edukasi holistik untuk peningkatan kesejahteraan psikologis didukung oleh Indika Foundation mengambil peran dalam membantu pemuda Indonesia agar bisa memiliki bekal untuk mengatasi konflik dan perbedaan dengan sehat dan menjadi agen untuk mencegah berkembangnya radikalisme dan intoleransi bagi lingkungannya. Untuk itu kami mengadakan Program Bersosial yang merupakan rangkaian pelatihan intensif untuk mengasah kemampuan interpersonal dan intrapersonal anak muda di Indonesia.


Melalui program ini 100 anak muda akan dipertemukan dan belajar bersama untuk lebih mengenal dirinya, perannya dalam hubungan sosial, menghargai orang lain dan mengelola konflik dalam hubungan maupun dalam kelompok secara sehat. Tidak hanya itu para peserta juga akan mendapatkan mentoring yang dipandu oleh fasilitator dari program Ruang Jiwa yang membantu mereka memperdalam pengetahuan yang sudah didapat dan menghubungkan pengetahuan tersebut dengan diri dan pengalaman yang mereka lalui. Program ini berjalan selama lebih kurang dua bulan.

Sebagai penutup dari rangkaian kegiatan, Sehat Jiwa menyelenggarakan Dialog Lintas Iman bersama pemuka agama Islam dan Kristen bekerjasama dengan Peziarah dan Tabula. Harapannya, dialog yang terjadi sedikit banyak dapat memperkuat urgensi dari materi-materi yang telah diberikan sebelumnya dan bagaimana materi juga dapat dikaitkan dengan konteks

keyakinan masing-masing. Dialog Lintas Iman ini juga diharapkan dapat menjadi pemantik bagi peserta untuk memiliki peran sebagai agen perubahan yang mampu membangun hubungan yang sehat dan mengembangkan keterampilan untuk bisa mengatasi perbedaan dan mendorong terjadinya toleransi dan inklusivitas.

Melalui program ini 100 anak muda akan dipertemukan dan belajar bersama untuk lebih mengenal dirinya, perannya dalam hubungan sosial, menghargai orang lain dan mengelola konflik dalam hubungan maupun dalam kelompok secara sehat. Tidak hanya itu para peserta juga akan mendapatkan mentoring yang dipandu oleh fasilitator dari program Ruang Jiwa yang membantu mereka memperdalam pengetahuan yang sudah didapat dan menghubungkan pengetahuan tersebut dengan diri dan pengalaman yang mereka lalui. Program ini berjalan selama lebih kurang dua bulan.

Sebagai penutup dari rangkaian kegiatan, Sehat Jiwa menyelenggarakan Dialog Lintas Iman bersama pemuka agama Islam dan Kristen bekerjasama dengan Peziarah dan Tabula. Harapannya, dialog yang terjadi sedikit banyak dapat memperkuat urgensi dari materi-materi yang telah diberikan sebelumnya dan bagaimana materi juga dapat dikaitkan dengan konteks

keyakinan masing-masing. Dialog Lintas Iman ini juga diharapkan dapat menjadi pemantik bagi peserta untuk memiliki peran sebagai agen perubahan yang mampu membangun hubungan yang sehat dan mengembangkan keterampilan untuk bisa mengatasi perbedaan dan mendorong terjadinya toleransi dan inklusivitas.

Tidak hanya itu, Sehat Jiwa didukung oleh Peziarah dan Tabula juga mempersilahkan peserta dari agama berbeda untuk bertanya tentang ajaran umat Islam serta peserta dari agama yang berbeda untuk bertanya tentang ajaran umat Kristen. Pertanyaan ini dijawab oleh pemuka agama Islam dan Kristen dan didokumentasikan dalam buku ini. Harapan kami isi buku ini mampu membantu individu lebih mengenali individu lain yang berbeda dengannya sehingga mampu membangun jembatan persahabatan dan mengikis prasangka sehingga dapat membangun hubungan yang sehat antara satu sama lain.

Tidak hanya itu, Sehat Jiwa didukung oleh Peziarah dan Tabula juga mempersilahkan peserta dari agama berbeda untuk bertanya tentang ajaran umat Islam serta peserta dari agama yang berbeda untuk bertanya tentang ajaran umat Kristen. Pertanyaan ini dijawab oleh pemuka agama Islam dan Kristen dan didokumentasikan dalam buku ini. Harapan kami isi buku ini mampu membantu individu lebih mengenali individu lain yang berbeda dengannya sehingga mampu membangun jembatan persahabatan dan mengikis prasangka sehingga dapat membangun hubungan yang sehat antara satu sama lain.


Shopping cart

0
image/svg+xml

No products in the cart.

Continue Shopping